Inilah video suasana training VG Ambassador atau VGA dari VGMC di London.
Upaya mengenali mereka sebagai leader anda adalah bukan hal yang sulit bila anda mengamati wajah wajah yang ada di video ini.
VGMC Indonesia, Kabar Terbaru VGMC dan Agmac
Sunday 27 October 2013
Pengakuan Ardy, salah satu Leader VGMC Indonesia tentang Bisnis VGMC
Pengakuan Ardy, salah satu Leader VGMC Indonesia tentang Bisnis VGMC, Ini Videonya :
Thursday 17 October 2013
Berita VGMC Terbaru bulan Oktober 2013
Ada berita baru yang mengejutkan bagi banyak orang, khususnya para pemegang saham/ SH VGMC yang mungkin menjadi titik tolak menuju kebahagiaan.
Berita terbaru VGMC bulan Oktober 2013 ini adalah bahwasanya setelah saya cek blog rujukan vgmc di vgmc-share dot blogspot, ternyata sudah tidak ada foto Bapak Yopan Prihadi yang dulu berani pasang badan bilamana ada apa apa dengan VGMC.
Bahkan dulu, karena sudah pasang badan, beliau dengan gagah berani memasang foto gagahnya, plus alamat lengkap, nomor telepon rumah dan handphone serta email.
Saat ini hal tersebut sudah raib, karena memang takut nanti di datangi oleh para SH yang menuntut jawab.
Tapi jangan risau, saya teleh mendokumentasikan proses tersebut , seperti di gambar bawah ini :
oh ya, saya lupa memberitahukan, bahwa saya lupa edit, kotak keempat dai gambar diatas adalah tanda tanya, karena sekarang foto tersebut sudah tak ada. :)
Berita terbaru VGMC bulan Oktober 2013 ini adalah bahwasanya setelah saya cek blog rujukan vgmc di vgmc-share dot blogspot, ternyata sudah tidak ada foto Bapak Yopan Prihadi yang dulu berani pasang badan bilamana ada apa apa dengan VGMC.
Bahkan dulu, karena sudah pasang badan, beliau dengan gagah berani memasang foto gagahnya, plus alamat lengkap, nomor telepon rumah dan handphone serta email.
Saat ini hal tersebut sudah raib, karena memang takut nanti di datangi oleh para SH yang menuntut jawab.
Tapi jangan risau, saya teleh mendokumentasikan proses tersebut , seperti di gambar bawah ini :
oh ya, saya lupa memberitahukan, bahwa saya lupa edit, kotak keempat dai gambar diatas adalah tanda tanya, karena sekarang foto tersebut sudah tak ada. :)
Wednesday 2 October 2013
Anggota VGMC Bandung mulai melapor Polisi atas penipuan VGMC
TEMPO.CO, Bandung - Puluhan investor emas bodong di Bandung mempertanyakan uang setoran modal dan pembayaran deviden tiap bulan yang berhenti sejak setahun lalu. Jumlah uang yang belum kembali berkisar jutaan hingga miliaran rupiah per orang.
Salah seorang perwakilan investor emas di Bandung, Hariono mengatakan, di wilayah Bandung dan sekitarnya, diperkirakan ada 15 ribu orang yang tertipu. Mereka berasal dari berbagai kalangan, mulai dari petani, guru, tentara, polisi, dan dokter. "Petani ada yang menggadaikan lahan pertaniannya, dan guru menggadaikan sertifikat gurunya ke bank," kata Hariono kepada Tempo, Kamis, 26 September 2013.
Investasi ini mewajibkan setiap investor untuk membeli saham 1000 lembar (lot) senilai Rp 17 juta. "Saya sendiri dan keluarga membeli 33 lot atau Rp 500 juta lebih," kata Hariono. Investor lain, katanya, ada yang menyetor hingga Rp 35 miliar. Dana yang dihimpun dari masyarakat itu untuk memodali penambangan emas di Panama, Amerika Selatan dan di Afrika.
Awalnya, kata Hariono, sebulan setelah ikut menyetor modal, investor mendapat pembayaran deviden tetap setiap bulan sebesar 0,1 ounce (oz) emas yang dikonversi ke kurs moneter sesuai harga spot emas waktu nyata dari setiap lot. Nilai deviden itu biasanya diterima investor sebesar Rp 1,6 hingga 1,7 juta per bulan. Besarannya pernah mencapai nilai tertinggi hampir Rp 2 juta saat harga emas naik pada Agustus 2012.
Uang deviden itu bisa diambil atau tetap disimpan untuk menambah jumlah lot. Namun pada Oktober 2012, kata Rahmat, pembayaran deviden ke rekening tabungan pemegang saham berhenti tanpa alasan yang jelas. "Kami sekarang merasa tertipu," katanya. Dari hasil pelacakan mereka, kantor lembaga tersebut tidak berdiri resmi di Indonesia, tidak terdaftar atau mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan, dan kantornya di luar negeri berpindah-pindah tak jelas.
Pengamat ekonomi dari Universitas Padjadjaran Kodrat Wibowo mengatakan, bisa jadi perusahaan menghentikan pembayaran keuntungan karena merugi akibat harga emas yang terus menurun. Bisnis investasi, kata dia, tidak selalu menjanjikan keuntungan, tapi juga berisiko kerugian. Namun soal lembaga pengumpul modal yang tidak berizin, "Pasti bodong, dan sulit minta jaminan kalau ada apa-apa seperti bangkrut."
Menurut Kodrat, masyarakat harus makin berhati-hati dan tidak tergiur iming-iming cepat kaya dari penawaran investasi. Dia menyarankan masyarakat yang ditawari investasi untuk mengecek status dan perizinan lembaga yang menghimpun dana ke Otoritas Jasa Keuangan.
ANWAR SISWADI
Keterangan: Sudah ada ralat nama narasumber berita ini. Sebelumnya nama narasumber tertulis Rahmad Febrianto. Mohon maaf atas kekeliruan ini-Red
Lulung, Leader VGMC bandung juga cuci tangan !
Cerita Bohong dari Lulung si Penipu! cek berita dibawah :
SOREANG,(PRLM).- Ketidaksabaran dari para investor di Multi Level Marketing dengan nama Virgin Gold Mining Corporation, menjadi alasan para investor ini menganggap investasi tambang emas itu dituduh menipu.
Hal di atas dikatakan oleh Lulung selaku salah seorang Investor, di Investasi tambang emas yang berada di Dubai Uni Emirat Arab tersebut, saat diwawancarai pada Selasa (1/10/2013).
Lulung mengatakan bahkan sudah banyak orang yang menjadi downline nya di MLM VGMC nya tersebut yang sudah berangkat ke Inggris tempat kantor pusat dari VGMC ini untuk menunggu IPO (Initial Public Offering), dari perusahaan tersebut.
"Tunggu saja hingga bulan Desember mendatang paling akhir, investasi akan berjalan normal seperti biasanya, bahkan saya dan downline-downline saya tinggal menunggu investasi saya kembali," katanya.
Lulung juga menjelaskan downline dari usaha yang digelutinya tersebut tak ada masalah sama sekali.
"Kami masih sering berhubungan dengan para investor lainnya, karena memang tak ada masalah untuk grup yang bawahi ini, tetapi hal ini berbeda dengan grup yang dikelola oleh pak Ardi," katanya.
Untuk grup yang dibawahi oleh Ardi memang dia mengaku memang komunikasi sudah terputus, sehingga pihak-pihak yang sudah menjadi investor di grup milik Ardi, merasa tertipu.
"Padahal perusahaan ini sangat jelas, dan bukan perusahaan bodong, seperti yang dituduhkan oleh mereka-mereka yang ingin cepat-cepat uang mereka dikembalikan," katanya.
Lulung pun mengatakan bahwa dirinya bukanlah seseorang yang masuk dalam pihak manajemen dari perusahaan MLM tersebut. (A-211/A-26).***
Penipuan VGMC mulai terkuak dan memakan korban banyak : Sekeluarga Tertipu Rp 2,5 Miliar oleh Investasi Tambang Emas VGMC
TRIBUNNEWS.COM - Penipuan berkedok investasi tambang emas dialami Wily Irawan (28). Ia bersama keluarganya tertipu investasi tambang emas bernama Virgin Gold Mining Corporation (VGMC) yang berbasis di Timur Tengah.
Sejak tahun 2010 Wily mengikuti VGMC. Awalnya investasi tersebut berjalan lancar selama satu tahun. Namun sejak tahun lalu investasi yang diikutinya itu mulai mengalami masalah.
"Saya dan lima orang keluarga saya rugi sebesar Rp 2,55 miliar. Saya memang terlalu percaya karena awalnya tidak ada masalah. Cuma sejak tahun lalu mulai ada kejanggalan," ujar warga Desa Ciluluk, Kecamatan Cikancung, Senin (30/9/2013).
Wily yang juga menjadi koordinator korban penipuan inventasi VGMC untuk wilayah Kabupaten Bandung, menuturkan kerugian sebesar miliaran rupiah itu setelah ia bersama keluarganya membeli 170 lembar saham. Harga setiap lembarnya sekitar Rp 15 juta. Ia pun tidak menyangka jika perusahaan investasi itu melakukan penipuan.
"Dulu saya diajak sama yang namanya Ardi. Dia posisinya seperti agen yang merekrut orang. Dia merupakan warga Dangdeur, Kecamatan Rancaekek. Tapi sekarang dia sudah menghilang setelah kami menanyakan kejelasan uang kami," ujar Wily.
Wily mengaku tidak mengetahui kantor resmi VGMC di Indonesia. Pasalnya setiap melakukan pertemuan selalu diadakan di hotel berbintang di Kota Bandung. Untuk mengikuti investasi tersebut bisa melalui dua jalur.
"Untuk jalur pertama yaitu melalui Ardi yang menghilang. Dia merekrut untuk kalangan menengah ke bawah. Satu lagi melalui Lulung. Kalau dia merekrut kalangan cendekiawan. Untuk Lulung ini masih ada di Bandung. Katanya dia mau bertanggungjawab," katanya.
Ia pun belum melaporkan penipuan tersebut ke pihak kepolisian. Pasalnya pihak VGMC menjanjikan akan mengganti kerugian para korban pada akhir Oktober. Untuk jumlah korban sendiri ia belum bisa memastikan. Pihaknya masih melakukan pendataan. Diperkirakan jumlah korban penipuan di Kabupaten Bandung mencapai ribuan orang. Untuk kerugian korban di seluruh Indonesia ditaksir mencapai Rp 13 triliun.(Tribun Jabar/aa)
Satu persatu anggota VGMC melapor Polisi atas penipuan VGMC! Rugi Investasi di VGMC Rp515 Juta, Korban Melapor ke Polda Riau
PEKANBARU, GORIAU.COM -
Ulfa Tri Wardhani melaporkan Virgin Gold Mining Corporation (VGMC) yang
dikelola Zu ke Polda Riau, Rabu (28/8/2013). Ia melaporkan perusahan
investasi itu karena merasa dirugikan Rp515 juta.
Warga Jalan Dahlia, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru ini mengaku tidak curiga dengan penipuan berkedok emas ini. Mulanya Ulfa dikenalkan oleh temannya kepada salah seorang koordinator VGMC berinisial Zu pada 25 Juni 2012, dan korbanpun tergiur dengan investasi yang menggiurkan tersebut.
Tahap pertama bergabung Ulfa menyetor kepada terlapor melalui via transfer Rp50 juta, Rp17 juta, dan Rp770 juta rupiah sehingga total Rp839 juta.
Di bulan pertama bergabung Ulfa, mendapatkan keuntungan Rp108 juta, tepatnya Juli 2012. Menyusul di bulan Agustus dan September dengan besar yang sama yakni Rp108 juta.
''Cuma sampai September saja lancarnya. Untuk Oktober saya dan beberapa orang lain yang ikut investasi ini dipanggil oleh Zulaeka dan ia mengatakan untuk Oktober ini, ada sistem yang harus diperbaiki sehingga keuntungan akan dibagikan pada Desember dan dirapel,'' paparnya. Hingga Desember 2012 ternyata tak ada kepastian.
Kuasa hukum Ulfa, M Yusuf Daeng M SH MH berharap bahwa kasus ini memang harus benar-benar ditindak Polda Riau. Pasalnya bukan satu dan dua orang saja yang telah tertipu akibat penipuan berkedok investasi emas ini.
''Ini masalah besar karena korbannya bukan satu orang saja. Korbanya sudah banyak sekali dan memang yang melapon baru satu ini saja. Karena yang lain ini ada yang tidak berani dan malu untuk melapor. Bukan hanya itu saja kerugian yang dialami korbanya bukan sedikit, mulai ratusan juta sampai miliaran,'' papar Yusuf.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Hermansyah SIK saat dikonfirmasi, Kamis (29/8) membenarkan adanya laporan tersebut. ''Laporan korban sudah kita terima. Kasus ini masih dalam penyelidikan,'' ujarnya. ***
sumber : http://www.goriau.com/berita/dunia/rugi-investasi-di-vgmc-rp515-juta-korban-melapor-ke-polda-riau.html?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter
Warga Jalan Dahlia, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru ini mengaku tidak curiga dengan penipuan berkedok emas ini. Mulanya Ulfa dikenalkan oleh temannya kepada salah seorang koordinator VGMC berinisial Zu pada 25 Juni 2012, dan korbanpun tergiur dengan investasi yang menggiurkan tersebut.
Tahap pertama bergabung Ulfa menyetor kepada terlapor melalui via transfer Rp50 juta, Rp17 juta, dan Rp770 juta rupiah sehingga total Rp839 juta.
Di bulan pertama bergabung Ulfa, mendapatkan keuntungan Rp108 juta, tepatnya Juli 2012. Menyusul di bulan Agustus dan September dengan besar yang sama yakni Rp108 juta.
''Cuma sampai September saja lancarnya. Untuk Oktober saya dan beberapa orang lain yang ikut investasi ini dipanggil oleh Zulaeka dan ia mengatakan untuk Oktober ini, ada sistem yang harus diperbaiki sehingga keuntungan akan dibagikan pada Desember dan dirapel,'' paparnya. Hingga Desember 2012 ternyata tak ada kepastian.
Kuasa hukum Ulfa, M Yusuf Daeng M SH MH berharap bahwa kasus ini memang harus benar-benar ditindak Polda Riau. Pasalnya bukan satu dan dua orang saja yang telah tertipu akibat penipuan berkedok investasi emas ini.
''Ini masalah besar karena korbannya bukan satu orang saja. Korbanya sudah banyak sekali dan memang yang melapon baru satu ini saja. Karena yang lain ini ada yang tidak berani dan malu untuk melapor. Bukan hanya itu saja kerugian yang dialami korbanya bukan sedikit, mulai ratusan juta sampai miliaran,'' papar Yusuf.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Hermansyah SIK saat dikonfirmasi, Kamis (29/8) membenarkan adanya laporan tersebut. ''Laporan korban sudah kita terima. Kasus ini masih dalam penyelidikan,'' ujarnya. ***
sumber : http://www.goriau.com/berita/dunia/rugi-investasi-di-vgmc-rp515-juta-korban-melapor-ke-polda-riau.html?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter
Leader VGMC bandung cuci Tangan mulai cuci tangan ? Ardi Downline Seorang Warga Malaysia
OREANG, (PRLM).- Ardi yang saat ini menghilang merupakan dowline
Anwar asal Malaysia pada Multi Level Marketing dengan nama Virgin Gold
Mining Corporation.
Hal itu diungkapkan Lulung selaku salah seorang Investor, di Investasi tambang emas yang berada di Dubai Uni Emirat Arab tersebut, saat diwawancarai pada Selasa (1/10/2013).
"Perusahaan ini terdiri dari lebih dari satu grup, namun saya bukanlah termasuk pihak manajemen, saya merupakan downline dari Mahadzir asal Malaysia. Sedangkan Ardi merupakan downline Anwar yang juga keturunan Malaysia dan keduanya masih memiliki hubungan kekeluargaan," kata dia.
Sebelumnya diberitakan banyak warga di Bandung Raya mengeluhkan dugaan penipuan oleh oknum dari perusahaan Multi Level Marketing bernama Virgin Gold Mining Corporation.
Sebagian investor di perusahaan MLM ini bahkan sampai menderita kerugian hingga milyaran rupiah, salah satunya adalah Willy Irawan dan keluarganya yang menunggu uangnya kembali sebesar Rp 2,25 milyar.
Willy merupakan downline dari Bapak Ardi yang kini tengah dicari keberadaanya, Willy inginkan perusahaan agar segera mengembalikan uangnya dan uang keluarganya di investasi emas ini. (A-211/A-26)***
sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/253195
Hal itu diungkapkan Lulung selaku salah seorang Investor, di Investasi tambang emas yang berada di Dubai Uni Emirat Arab tersebut, saat diwawancarai pada Selasa (1/10/2013).
"Perusahaan ini terdiri dari lebih dari satu grup, namun saya bukanlah termasuk pihak manajemen, saya merupakan downline dari Mahadzir asal Malaysia. Sedangkan Ardi merupakan downline Anwar yang juga keturunan Malaysia dan keduanya masih memiliki hubungan kekeluargaan," kata dia.
Sebelumnya diberitakan banyak warga di Bandung Raya mengeluhkan dugaan penipuan oleh oknum dari perusahaan Multi Level Marketing bernama Virgin Gold Mining Corporation.
Sebagian investor di perusahaan MLM ini bahkan sampai menderita kerugian hingga milyaran rupiah, salah satunya adalah Willy Irawan dan keluarganya yang menunggu uangnya kembali sebesar Rp 2,25 milyar.
Willy merupakan downline dari Bapak Ardi yang kini tengah dicari keberadaanya, Willy inginkan perusahaan agar segera mengembalikan uangnya dan uang keluarganya di investasi emas ini. (A-211/A-26)***
sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/253195